Begal Itu Apa? Ini Jawabannya

Belum nulis aja badan saya udah gemetaran nih. Hmm, mendekati hari valentine kasus pembegalan ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia. Tak sedikit juga yang belum tau apa sih pembegalan (begal) itu?

Sebelumnya saya juga tidak tahu apa itu Begal. Saya penasaran dengan berita yang sering muncul di TV satu harian ini, saya langsung searching di mbah google soal begal ini. Begal itu adalah perampasan, pemerasan, perampokan, jambret, dan lain semacamnya. Ada satu artikel juga yang menerangkan Pembegalan adalah dimana aksi perampasan sudah mencapai tingkat masyarakat sekitar tidak berani bepergian keluar rumah dengan mengenakan perhiasan. Wah...kalau begitu ini pasti lebih sereem dari apa yang saya bayangkan. Eh, ada satu lagi artikel yang menjelaskan begal adalah aksi perampokan / perampasan paksa disertai kekerasan bahkan sampai pembunuhan yang dibanyak kasus pengendara sepeda motor adalah korbannya. Lebih serem lagi nih.

Ngomong-ngomong soal perampasan, saya ingat waktu saya masih tinggal didaerah "hutan". Itu rumah Uwek saya (bahasa Jawa artinya nenek). Bukan hutan yang sebenarnya, tapi daerah rumah nenek saya ini hampir mirip-mirip dengan hutan. Lokasinya di daerah Riau, seingat saya nama kampungnya kampung "Poso Atas". Rumah nenek saya dikelilingi hutan sengon, dibelakangnya ada ladang Kelapa Sawit, di depan ada jalan (masih jalan tanah). Disana tinggal anak-anak nenek termasuk uwak saya (menantunya nenek).

Ngomongin silsilah keluarganya udahan dulu ya, kita langsung ke topik pembicaraan tentang begal ini.
Jadi waktu itu.......................................saya masih kecil, pas main-mainin mesin jahit punya nenek. Saya melihat Uwak saya berbaring dengan balutan perban di lehernya. Enggak tahu kenapa.
Usul punya usul, ternyata Uwak saya menjadi korban perampokan dengan modus menjerat leher pengendara motor pakai benang gelasan (biasa kita pake untuk main layangan). Kebayang gak gimana sakitnya? punya leher, pas jalan lehernya malah nyangkut di benang gelasan. Sakit banget kan?.

Terus apa yang sudah diambil pelaku tadi? dan bagaimana cerita selengkapnya? saya tidak tahu, yang saya tahu Uwak saya masih tetap tinggal disana dan kabar terakhir yang saya tahu beliau sudah menjabat sebagai ketua RT yang sehat wal afiat disana. Dan sekarang situasi disana bukan seperti "hutan" lagi (jadi pengen kesana lagi).

Untuk pihak Kepolisian yang semestinya punya wewenang dalam kasus yang meresahkan masyarakat ini. Saya sebagai keluarga yang pernah menjadi korban pembegalan meminta agar kiranya jika berhasil menangkap para pelaku begal, mohon segera di hukum sesuai dengan perbuatannya. Jangan pake damai. wkwkwk


Pesan Ayah saya (saya menggilnya Bapak), "jangan takut sama perampok, maling, pencuri, dan pembunuh". Loh kok gitu? Berikut percakapan singkat saya dengan Bapak saya yang pernah berlangsung.

Bapak: Nak........bla...bla...bla (saya lupa dialog ini. Intinya saya disuruh keluar malam untuk suatu keperluan)

Saya: Udah malam loh Pak, nanti awak kena rampok? enggak ada lagi anak Bapak yang ganteng (selain Abang, dibanding sama Abang saya sih masih gantengan saya lagi).

Bapak: Bah, kenapa awak takut dirampok? kalo dijalan ketemu perampok, datangi aja. Mau buat apa dia sama awak (bahasa keluarga, awak = kamu/kau)?

Saya: Ya dirampok lah

Bapak: Apa yang mau diambilnya? awak punya duit banyak? punya kereta (sepeda motor maksudnya) mahal? Kalau digoroknya awak, apa untungnya sama dia?

Saya: Iya ya, duit enggak punya. Motor bagus juga enggak punya. Kalo dia mau bunuh saya, untungnya apa? Hehe jadi teringat pepatah, Ada gula, maka ada semut. Mana ada orang "kismin" kena rampok.

Jadi, untuk mencegah tindak kejahatan apapun itu termasuk pembegalan. Kita ikuti aja nasihat dari Bang Napi, "Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya. Tapi juga ada kesempatan. Waspadalah Waspadalah". Selain itu, juga jangan bepergian dengan mengenakan perhiasan yang berlebihan walaupun imitasi atau KW1. Kata emak saya, itu samadengan mengundang jambret.
Selanjutnya Sebelumnya